JIKA orang biasa melakukan budidaya ikan di dalam
kolam atau akuarium, namun di Banjarnegara, Jawa Tengah, ada cara
pembudidayaan ikan yang unik. Ya, pengusaha kecil di sana memanfaatkan
botol bekas sebagai tempat budidaya. Usaha ini ternyata mampu meraup
keuntungan hingga puluhan juta rupiah.
Terlihat, ribuan botol
bekas tersusun rapi di salah satu rumah warga Desa Kalipelus,
Banjarnegara. Yono (45), sang pemilik bukanlah seorang kolektor atau
pengepul botol bekas. Jika diamati seksama, ribuan botol yang berjajar
tersebut ternyata berisi ikan hias yang cantik dan berwarna-warni.
Dalam 5 tahun terakhir, Yono menekuni bisnis budidaya dan berjualan ikan hias jenis Cupang atau yang dalam bahasa latin disebut Betta Splendens. Budidaya ikan Cupang ini tak harus memiliki kolam luas, bisa dilakukan dengan memanfaatkan botol bekas.
Jika
indukan jantan dan betina dewasa yang sudah berumur 4 bulan dimasukkan
dalam satu media, mereka akan kawin, bertelur dan beranak tak kurang
dalam waktu 2 bulan. Pemberian pakan berupa Cacing Sutra cukup dilakukan
pagi dan sore, tidak merepotkan bukan?
“Untuk sekali panen kami
mampu memanen ikan Cupang hingga 1.000 ekor lebih. Satu ekor ikan Cupang
dijual mulai dari harga Rp5.000 hingga Rp70 ribu,” ujar Yono, Sabtu
(12/10/2013).
Hasil budidaya ikan yang dikembangkan Yono tidak
hanya dijual di wilayah Banjarnegara. Dia telah mengirim ikan ke
sejumlah daerah di Sumatera, Surabaya dan Jakarta. Diakuinya omzet per
bulan bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Ini tentu bisa menjadi
inspirasi bagi setiap orang yang ingin memiliki usaha sendiri. Selain
menjadi hiasan bagi pehobi, ikan cupang juga dapat membasmi
jentik-jentik nyamuk. Tertarik memelihara ikan Cupang dan
membudidayakannya, botol bekas bisa menjadi media memelihara ikan yang
patut dicoba.
repost by. www.sindonews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar