.............

Kamis, 19 September 2013

PENGENDALIAN PENYAKIT IKAN AKIBAT PARASIT (dengan daun sirih)


SIRIH (piper betle L) sudah banyak dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat indonesia sejak lama karena semua bagian tanaman yang meliputi akar, daun dan bijinya digunakan digunakan sebagai sebagai obat tetapi daun pada sirih lebih terkenal dan banyak digunakan.Atsiri terkandung didalam daun sirih mempunyai bau yang aromatik dan berasa pedas. Atsiri pada daun sirih mengandung chavicol C4H3OH yang merupakan antiseptik yang kuat untuk menanggulangi parasit terutama lchthyophthirius multifiliis. Hasil tersebut telah dibuktikan validitasnya.

Khasiat sirih digunakan sebagai styptic (penahan darah) dan vulnerary (obat luka pad kulit) juga berdaya guna sebagai antioksida, antiseptik, fungisida, dan bakterisidal. Hal ini jelas bahwa daun sirih yang mengandung minyak atsiri bersifat menghambat pertumbuhan parasit dan pada penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa atsiri daun sirih dapat menghambat pertumbuhan parasit protozoa pada ikan, namun dalam penerapannya harus memperhatikan ketahanan ikan terhadap air rebusan daun sirih tersebut. konsentrasi yang terlalu tinggi dapat berpengaruh negatif tidak hanya terhadap parasit tapi juga terhadap ikan.

Hasil penelitian menunjukan pengobatan dengan cara perendaman menggunakan bahan alami daun sirih dapat menghambat perkembangbiakan parasit lchthyophthirius multifiliis. pada konsentrasi 8,3 ppt daun sirih, tingkat mortalitas parasit lch mencapai 99,4 %. sedangkan konsentrasi terbaik perendaman dengan daun sirih yang aman untuk ikan dan efektif untuk menanggulangi parasit lch adalah pada 6,7 ppt dengan tingkat mortalitas lch sebesar 86,28% selama 12 jam perendaman.

Hasil pengamatan terhadap gejala klinis dari ikan sebellum dan sesudah perendaman dengan daun sirih menunjukan perbedaan yang nyata. sebelum perendaman, ikan yang terserang parasit lch menunjukan gejala terdapat bintik-bintik putih kecil berwarna putih pad akulit, sirip dan insang.

Sering juga tampak selaput putih abu-abu pada lensa mata ikan. ikan yang telah terinfeksi berat oleh parasit ini akan tampak lemah, sering menyendiri dan menggosok-gosokan ke dasar kolam. selanjutnya ikan akan mengapung atau berada pada permukaan bila mana insang sudah penuh kista parasit lchthyophthirius multifiliis.

Parasit lch yang menyerang insang mengakibatkan insang berwarna merah kehitaman, lamella insang berwarna pucat dan hilangnya fungsi insang, setelah perendaman, ikan yang terserang parasit lch menunjukan perubahan seperti warna pada tubuh kembali cerah dimana bintik tubuh yang ada pada kulit sudah hilang, juga pada sirip ekor, punggung, dada dana perut. Kondisi mata kembali seperti pada saat ikan masih sehat yaitu kehitaman pada lensa mata tampak bening.

Senyawa-senyawa chavicol, alilpirokatekol, kavibetol, kavibetol asetat dan alipirolatekoldiasetat masing-masing pad akadar 200 ug/ml daoat membunuh sempurna C.elegans.

Penggunaan daun sirih untuk pengendalian parasit helminths pada ikan perlu melalui uji pendahuluan untuk mengetahui konsentrasi optimal daun sirih yang dapat menghambat pertumbuhan parasit helminths tetapi aman digunakan untuk ikan.

Selain itu, dalam melakukan pengobatan juga perlu dipertimbangkan cara parasit melakukan penetrasi ke ikan yang akan menentukan metode pengobatan yang dipilih. ukuran ikan, dan spesies ikan yang akan diobati. ukuran dan spesies yang berbeda akan menghasilkan sensivitas yang berbeda terhadap obat yang diaplikasikan

Tidak ada komentar: